Jumat, 27 Juli 2012

Peradaban Kuno Amerika


#PERADABAN KUNO AMERIKA#
               
Peradaban kuno Amerika dapat diketahui melalui berbagai peninggalan kebudayaan dari bangsa Inka, Maya dan Aztek. Peradaban bangsa-bangsa ini pada masa lampau tidak jauh berbeda dengan peradaban bangsa-bangsa lainnya diluar wilayah Amerika.
A.    Keadan Alam Amerika
Benua Amerika terdiri atas bagian utara, bagian tengah dan bagian selatan. Ketiga bagian itu diikat menjadi satu oleh oleh rangkaian pegunungan tinggi yang menjulur dari utara ke selatan seperti Rocky Mountains, Pegunungan Amerika Tengah, dan Pegunungan Andes.
Dua pertiga dari benua Amerika terdiri atas dataran rendah. Seluruhnya terdapat di sebelah timur pegunungan tinggi itu. Amerika Tengah merupakan bagian yang paling sempit, dimana terdapat tanah genting Panama (kini menjadi Terusan Panama). Sungai – sungai besar terdapat di dataran rendah, seperti Mississippi di utara dan Amazona di selatan (Brazilia).
Benua Amerika diapit oleh dua samudera, yaitu yaitu Samudera Pasifik di sebelah barat, yang pengaruhnya menyejukkan terhadap iklim di pantai barat dan Samudera Atlantik di sebelah timur.
Kekayaannya berupa berjenis-jenis mineral, sehingga memungkinkan berdirinya negara-negara industri. Sedangkan dataran rendah yang luas memungkinkan bagi pengusahaan lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan.

B.    Penduduk
Penduduk asli yang mendiami benua Amerika pada masa lampau (sebelum kedatangan bangsa Barat) adalah suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia. Mereka sampai di benua Amerika melalui Selat Bering. Di antara suku-suku Indian itu sudah mengenal kebudayaan-kebudayaan tinggi, seperti Suku Maya dan Aztek di Meksiko dan Suku Inka di Peru.
Suku Maya mendiami daerah Meksiko Selatan dan bagian-bagian tertentu Amerika Tengah. Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Mereka diperintah oleh raja-raja secara turun temurun.
Secara garis besar kebudayaan Aztek banyak mengandung persamaan dengan kebudayaan Maya. Di samping itu, suku Aztek telah mengusahakan pertambangan emas dan perak. Pemerintahan Aztek merupakan suatu konfederasi dengan kaisar sebagai penguasa tertinggi.
Kebudayaan Inka pun mirip dengan kebudayaan Aztek dan Maya tetapi mereka tidak membuat piramida atau kuil-kuil seperti kedua suku lainnya. Mereka membuat istana-istana yang megah. Di samping itu, mereka memiliki kebiasaan mengawetkan mayat seperti bangsa Mesir kuno.
C.     Kerajaan-Kerajaan Kuno Amerika

1.      Kerajaan Inka di Peru
·         Letak Geografis

       Kerajaan Inca terletak di Peru tepatnya disekitar danu Titicaca dekat pegunungan Andes.Pendirinya adalah Manco-Copac tahun 500 M.
Wilayah Kekuasaannya : Bolivia, Chili, Brazilia dan Equador terjadi pada masa Raja Sinci Roca 1105 M, yang merupakan pemersatu bangsa Indian. Tiap wilayah diberi hak otonomi yang disebut Ayllu.

·         Seni Bangunan
Jauh tinggi di Pegunungan Andes, suku Inka mendirikan suatu kota yang mungkin merupakan karya teknik yang paling menakjubkan di seluruh Amerika Kuno. Kota dongeng Machu Picchu, bertengger mengangkangi punggung gunung yang sempit di antara dua puncak menjulang pada ketinggian 600 meter diatas lembah Sungai Urubamba. Satu-satunya jalan menuju kota yang bersejarah itu hanyalah sebuah jalan sempit yang berliku-liku sepanjang puncak Pegunungan Andes. Kota Machu Picchu merupakan salah satu kota Peninggalan kerajaan Inca yang sangat terawat.
Para pekerja batu menggali bungkalan granit yang keras dari puncak gunung untuk bangunan, tembok, serta pelataran-pelataran kota yang luasnya mencapai sekitar 40 hektar. Mereka membuat pondasi dengan memotong batu karang dan menyusun tumpukan batu-batu besar yang sambung menyambung dengan tepat. Tangga dibuat dengan memahat permukaan bukit untuk menghubungkan sejumlah istana, kuil, barak-barak militer dan rumah tentara. Tembok-tembok yang dibuat sebagai dinding-dinding kota, sekaligus merupakan garis pertahanan yang berlapis-lapis.
Kota Machu Picchu ditinggalkan penghuninya pada suatu waktu sesudah masa penaklukkan Spanyol. Kota ini tidak pernah lagi ditemukan dalam catatan resmi dan hilang dari ingatan. Baru kemudian tahun 1911 kota itu terungkap kembali berkat penelitian dari seorang ahli arkeologi Amerika Serikat bernama Hiram Bingham.

·         Pertanian
Daerah Kerajaan Inka terdiri dari daerah pegunungan yang terjal dengan kantung-kantung kecil yang ditemukan penduduk. Penduduknya terbagi menjadi ratusan kelompok masyarakat dengan bahasa yang beraneka ragam. Penduduk negeri itu mempunyai kemampuan untuk bekarja sama dan menjaga perdamaian.

Perwujudan kerja sama itu terliha dengan jelas sekitar permulaan tarikh Masehi, setelah pertanian dengan sistem irigasi menjadi mantap di lembah-lembah sungai dipantai Peru. Pembangunan sistem pengairan semacam itu memerlukan suatu kerja sama dan penggunaannya menuntut sikap hormat terhadap undang-undang. Petani di hilir sungai bergantung pada kemurahan mereka yang tinggal dihulu sungai, sebab mereka dapat merusak aliran air kesaluran itu atau mengalikan seluruh aliran sungai untuk keperluan sendiri pada musim kemarau.

·         Kepercayaan
Kerajaan Inka mempunyai lembaga agama yang mantap sebagai bagian dari pemerintahan dan berada dibawah pemerintahan. Unsur-unsur pokok yang berasal dari agama rakyat kuno terlihat di daerah Kuzko. Mereka percaya terhadap dewa pencipta (Virakocha) yang secara teori dianggap dewa paling tinggi kedudukannya. Akan tetapi, yang lebih berpengaruh dalam kehidupan masyarakat adalah Dewa Matahari, Bulan, Bintang, dan Halilintar serta dewa-dewa kesuburan seperti Ibu Pertiwi yang dipuja oleh para petani. Dewa-dewa yang menangani urusan manusia dianggap wakil dari Virokocha.
Dewa Matahari sangat besar pengaruhnya dalam masyarakat Inka dan bahkan dipercaya bahwa Dewa Matahari yang menurunkan keluarga raja Inka. Oleh karena itu, setiap raja dipandang sebagai dewa yang disamakan dengan Dewa Matahari.
Disamping memuja Dewa Matahari, masyarakat Inka juga melakukan pemujaan terhadap roh para leluhurnya. Pemujaan itu dilakukan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya. Di Kuzko mereka menyimpan mummi dalam bungkusan kain. Konon mummi itu adalah para Inka yang memerintah pada zaman Manko Kapak (Inka yang pertama). Mummi tersebut ditempatkan pada sebuah rumah yang megah, seperti istana, seakan-akan mereka masih hidup dan secara bergantian dikeluarkan untuk menyaksikan upacara.

2.      Kerajaan Maya dan Aztek
·         Letak Geografis
       Kerajaan Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah Kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Pusat peradabannya di Semenanjung Yukatan.

·         Ilmu Astronomi
       Suku Maya telah mengenal dua sistem kalender, yaitu:
Sistem Kalender berdasarkan peredaran matahari , 1 tahun = 365 hari
.
Sistem Kalender berdasarkan kepercayaan , 1 tahun = 260 hari
.




·         Pemerintahan
        Kerajaaan Aztec berdiri sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah semenanjung Yukatan.

·         Seni Bangunan
Bangsa Maya Kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Paling sedikit 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya masih bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs mempunyai kuil yang tingginya lebih dari 60 meter. Kota paling awal berdiri diperkirakan pada abad ke-3 dihutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian utara. Kota-kota itu merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat peradaban yang tinggi dengan arsitektur paling beranekaragam dan paling maju dalam sejarah.
Peradaban Maya berkembang dengan subur terutama di Guatemala dan Yukatan. Peradaban itu berpengaruh kuat pada kebudayaan Teotihuakan Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal didalam rumah-rumah adobe atau bata mentah dan memuja dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan didekat kota Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika Tengah dan para arsitek serta tukang mencotoh pola bangunan dan pola hiasannya. Setelah Teotihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup. Berabad-abad kemudian orang-orang Aztek menhormati kota kosong itu sebagai tempat para dewa serta penguasa Aztek berziarah ke reruntuhannya.
Tikal, situs besar tertua, termasuk diantara yang paling menakjubkan. Dua piramid bersisi terjal yang saling berhadapan menjulang tinggi bagaikan pencakar langit prasejarah. Di puncaknya terdapat lambang-lambang salah satu kota Yukatan yang terbesar dan terindah. Istana-istana megah dibuat meluas sampai puluhan meter dan berbatasan dengan alun-alun seluas lapangan sepak bola. John L. Stephens, musafir abad ke-19 menuliskan tentang kebudayaan Maya dengan membandingkan reruntuhan Uksmal dengan reruntuhan Mesir yang hebat di Thebe. Para pembangun Uksmal lebih di ilhami kemegahan budaya dan seni daripada agama.

·         Pertanian
Masyarakat Amerika Tengah hidup bertani. Mereka mengolah ladang-ladang dengan tangan sehingga tanah yang tidak memberikan hasil yang sepadan dengan pengeluaran tenaga manusia tidak digarap. Dengan keterbatasan itu maka petani Meksiko mengembangkan cara yang sangat efektif dengan menggarap kebun Chinampa di pulau-pulau buatan yang subur. Mereka membangunnya di danau-danauyang dangkal di lembah Meksiko.
Pengairan dengan terusan, juga terdapat dibeberapa bagian Amerika Tengah, tetapi orang Maya yang tinggi kebudayaannya serta para tetangganya tidak pernah maju melampaui pertanian tebas bakar yang primitif.
Namun, pada lembah-lembah yang digarap dengan tekun, para petani dapat menanam dua kali atau lebih. Tingkat produksi itu dimungkinkan dengan adanya jaringan terusan pengairan yang diperkirakan dibangun pertama kali 2000 tahun yang lalu. Terusan kerap kali dilapisi dengan batu dan menggunakan pintu-pintu air dari batu untuk mengatur aliran air dari sungai. Air yang mengalir di terusan itu mempunyai dua manfaat, yaitu untuk mengairi ladang dan juga untuk memperkaya tanahnya dengan lahan, atau larutan zat hara tumbuhan yang terbawa dari sungai (terutama pada saat banjir). Akibatnya tanah lembah tidak cepat tandus seperti lahan tebas bakar.

·         Kepercayaan
Penduduk Amerika Tengah menyembah dewa-dewa alam yang sederhana. Kepercayaan suku Maya memuja banyak dewa (politheisme), seperti Dewa laut, Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Hujan, Dewa Musim Semi, Dewa Kesuburan, dan sebagainya. Mereka berdoa kepada dewa-dewa itu, mengadakan upacara di hadapannya dan memberikan sesajian berupa padi-padian, buah-buahan dan makanan lain untuk mendapatkan restu. Kadang kalagunung dan pohon dianggap keramat dan jagung dipandang sebagai tanaman suci (sekarangpun masih ada orang Indian Meksiko yang meneruskan kebiasaan kuno untuk menyebut jagung dengan nama kehormatan “Paduka Tuan”). Setiap kota kecil mempunyai dewa-dewa khusus yang memperhatikan penduduk di sekitarnya.  Orang-orang meminta nasehat dan mengambil hatinya sebelum menanami ladang baru, membangun rumah, memberi nama kepada anak dan mengadakan perjalanan.
Upacara dan pemujaan yang bersahaja itu tanpa terasa meningkat ke praktek agama yang lebih keras, seperti melaksanakan upacara korban dengan mengorbankan milik mereka yang paling berharga, yakni nyawa manusia. Bangsa Maya yang termasuk  lemah-lembut pun mengenalnya. Kepercayaan seperti ini berasal dari orang Toltek (abad ke-10) yang menjadikannya bagian yang penting dalam agama di Meksiko. Mereka percaya bahwa matahari setiap hari bertempur melawan malam. Untuk menentukan kelangsungan hidup dunia, matahari harus makan jantung dan darah manusia. Orang-orang Toltek juga mengamalkan Tezkatlipoka (Dewa Perang) dengan matahari yang agung dan menyembah keduanya dalam satu upacara korban.
Orang-orang Aztek yang muncul sesudah orang Toltek meneruskan pemujaan sendiri yaitu Huiyzilopochtti. Dewa ini lebih memperhatikan peruntungan politik Tenochtitlan. Suku Aztec tiap 52 tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the Star, ibukota kerajaan Aztec.



3.      Kesimpulan
Dari segi seni bangunan, suku Maya dan Aztec lebih Maju dari pada suku Inka. Dikarenakan suku Maya dapat membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa dari abad ke-3 sampai abad ke-11 yang mana merupakan peninggalan yang memiliki tingkat peradaban yang tinggi dengan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju dalam sejarah. Pada suku Aztek terdapat situs besar tertua termasuk diantara yang paling menakjubkan yaitu Tikal, dua piramid bersisi terjal yang saling berhadapan menjulang tinggi bagaikan pencakar langit prasejarah. Sedangkan pada suku Inka, ia hanya suatu kota yang merupakan karya teknik yang paling menakjubkan diseluruh Amerika Kuno, yaitu Kota dongeng Machu Picchu.
Dari segi Pertanian, suku Inka dan Aztek lebih maju daripada suku Maya. Karena pada suku Inka dengan kerja samanya dapat membentuk sebuah sistem pertanian, yaitu pertanian dengan sistem irigasi. Suku Aztek, juga dapat membentuk sebuah sistem yang tak kalah dari suku Inka, yaitu pengairan dengan Terusan. Sedangkan pada suku Maya yang tinggi kebudayaannya serta para tetangganya tidak pernah maju melampaui pertanian tebas bakar ya nh primitif.
Dan sedangkan dari segi kepercayaan, suku Inka lebih maju dibandingkan suku Maya dan Aztek, dikarenakan suku Maya dan Aztek masih memandang gunung dan  pohon dianggap keramat, dan jagung sebagai tanaman suci, dan juga masih melakukan upacara korban dengan mengorbankan nyawa seseorang. Tidak pada suku Inka mereka hanya melakukan pemujaan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya.


 #SELESAI#