#PERADABAN
KUNO AMERIKA#
Peradaban
kuno Amerika dapat diketahui melalui berbagai peninggalan kebudayaan dari
bangsa Inka, Maya dan Aztek. Peradaban bangsa-bangsa ini
pada masa lampau tidak jauh berbeda dengan peradaban bangsa-bangsa lainnya
diluar wilayah Amerika.
A.
Keadan Alam Amerika
Benua Amerika
terdiri atas bagian utara, bagian tengah dan bagian selatan. Ketiga bagian itu
diikat menjadi satu oleh oleh rangkaian pegunungan tinggi yang menjulur dari
utara ke selatan seperti Rocky Mountains, Pegunungan Amerika Tengah, dan
Pegunungan Andes.
Dua pertiga dari
benua Amerika terdiri atas dataran rendah. Seluruhnya terdapat di sebelah timur
pegunungan tinggi itu. Amerika Tengah merupakan bagian yang paling sempit,
dimana terdapat tanah genting Panama (kini menjadi Terusan Panama). Sungai –
sungai besar terdapat di dataran rendah, seperti Mississippi di utara dan
Amazona di selatan (Brazilia).
Benua Amerika
diapit oleh dua samudera, yaitu yaitu Samudera Pasifik di sebelah barat, yang
pengaruhnya menyejukkan terhadap iklim di pantai barat dan Samudera Atlantik di
sebelah timur.
Kekayaannya
berupa berjenis-jenis mineral, sehingga memungkinkan berdirinya negara-negara
industri. Sedangkan dataran rendah yang luas memungkinkan bagi pengusahaan
lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
B.
Penduduk
Penduduk asli
yang mendiami benua Amerika pada masa lampau (sebelum kedatangan bangsa Barat)
adalah suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia. Mereka sampai di
benua Amerika melalui Selat Bering. Di antara suku-suku Indian itu sudah
mengenal kebudayaan-kebudayaan tinggi, seperti Suku Maya dan Aztek di Meksiko
dan Suku Inka di Peru.
Suku Maya
mendiami daerah Meksiko Selatan dan bagian-bagian tertentu Amerika Tengah.
Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Mereka diperintah oleh
raja-raja secara turun temurun.
Secara garis
besar kebudayaan Aztek banyak mengandung persamaan dengan kebudayaan Maya. Di
samping itu, suku Aztek telah mengusahakan pertambangan emas dan perak.
Pemerintahan Aztek merupakan suatu konfederasi dengan kaisar sebagai penguasa
tertinggi.
Kebudayaan
Inka pun mirip dengan kebudayaan Aztek dan Maya tetapi mereka tidak membuat
piramida atau kuil-kuil seperti kedua suku lainnya. Mereka membuat
istana-istana yang megah. Di samping itu, mereka memiliki kebiasaan mengawetkan
mayat seperti bangsa Mesir kuno.
C.
Kerajaan-Kerajaan Kuno Amerika
1.
Kerajaan Inka di Peru
·
Letak Geografis
Kerajaan Inca terletak di Peru tepatnya disekitar danu Titicaca dekat pegunungan Andes.Pendirinya adalah Manco-Copac tahun 500 M.
Wilayah Kekuasaannya : Bolivia, Chili, Brazilia dan Equador terjadi pada masa Raja Sinci Roca 1105 M, yang merupakan pemersatu bangsa Indian. Tiap wilayah diberi hak otonomi yang disebut Ayllu.
·
Seni
Bangunan
Jauh tinggi
di Pegunungan Andes, suku Inka mendirikan suatu kota yang mungkin merupakan
karya teknik yang paling menakjubkan di seluruh Amerika Kuno. Kota dongeng
Machu Picchu, bertengger mengangkangi punggung gunung yang sempit di antara dua
puncak menjulang pada ketinggian 600 meter diatas lembah Sungai Urubamba.
Satu-satunya jalan menuju kota yang bersejarah itu hanyalah sebuah jalan sempit
yang berliku-liku sepanjang puncak Pegunungan Andes. Kota Machu Picchu merupakan salah satu kota Peninggalan kerajaan Inca yang sangat
terawat.
Para pekerja batu menggali bungkalan granit yang keras
dari puncak gunung untuk bangunan, tembok, serta pelataran-pelataran kota yang
luasnya mencapai sekitar 40 hektar. Mereka membuat pondasi dengan memotong batu
karang dan menyusun tumpukan batu-batu besar yang sambung menyambung dengan
tepat. Tangga dibuat dengan memahat permukaan bukit untuk menghubungkan
sejumlah istana, kuil, barak-barak militer dan rumah tentara. Tembok-tembok
yang dibuat sebagai dinding-dinding kota, sekaligus merupakan garis pertahanan
yang berlapis-lapis.
Kota Machu Picchu ditinggalkan penghuninya pada suatu
waktu sesudah masa penaklukkan Spanyol. Kota ini tidak pernah lagi ditemukan
dalam catatan resmi dan hilang dari ingatan. Baru kemudian tahun 1911 kota itu
terungkap kembali berkat penelitian dari seorang ahli arkeologi Amerika Serikat
bernama Hiram Bingham.
·
Pertanian
Daerah Kerajaan Inka terdiri dari daerah pegunungan
yang terjal dengan kantung-kantung kecil yang ditemukan penduduk. Penduduknya
terbagi menjadi ratusan kelompok masyarakat dengan bahasa yang beraneka ragam.
Penduduk negeri itu mempunyai kemampuan untuk bekarja sama dan menjaga
perdamaian.
Perwujudan kerja sama itu terliha dengan jelas sekitar
permulaan tarikh Masehi, setelah pertanian dengan sistem irigasi menjadi mantap
di lembah-lembah sungai dipantai Peru. Pembangunan sistem pengairan semacam itu
memerlukan suatu kerja sama dan penggunaannya menuntut sikap hormat terhadap
undang-undang. Petani di hilir sungai bergantung pada kemurahan mereka yang
tinggal dihulu sungai, sebab mereka dapat merusak aliran air kesaluran itu atau
mengalikan seluruh aliran sungai untuk keperluan sendiri pada musim kemarau.
·
Kepercayaan
Kerajaan Inka mempunyai lembaga agama yang mantap
sebagai bagian dari pemerintahan dan berada dibawah pemerintahan. Unsur-unsur
pokok yang berasal dari agama rakyat kuno terlihat di daerah Kuzko. Mereka
percaya terhadap dewa pencipta (Virakocha) yang secara teori dianggap dewa
paling tinggi kedudukannya. Akan tetapi, yang lebih berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat adalah Dewa Matahari, Bulan, Bintang, dan Halilintar serta dewa-dewa
kesuburan seperti Ibu Pertiwi yang dipuja oleh para petani. Dewa-dewa yang
menangani urusan manusia dianggap wakil dari Virokocha.
Dewa Matahari sangat besar pengaruhnya dalam
masyarakat Inka dan bahkan dipercaya bahwa Dewa Matahari yang menurunkan
keluarga raja Inka. Oleh karena itu, setiap raja dipandang sebagai dewa yang
disamakan dengan Dewa Matahari.
Disamping memuja Dewa Matahari, masyarakat Inka juga
melakukan pemujaan terhadap roh para leluhurnya. Pemujaan itu dilakukan dengan
suatu upacara yang luar biasa besarnya. Di Kuzko mereka menyimpan mummi dalam
bungkusan kain. Konon mummi itu adalah para Inka yang memerintah pada zaman
Manko Kapak (Inka yang pertama). Mummi tersebut ditempatkan pada sebuah rumah
yang megah, seperti istana, seakan-akan mereka masih hidup dan secara
bergantian dikeluarkan untuk menyaksikan upacara.
2.
Kerajaan Maya dan Aztek
·
Letak Geografis
Kerajaan Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah Kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Pusat peradabannya di Semenanjung Yukatan.
Kerajaan Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah Kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Pusat peradabannya di Semenanjung Yukatan.
·
Ilmu Astronomi
Suku Maya telah mengenal dua sistem kalender, yaitu:
Sistem Kalender berdasarkan peredaran matahari , 1 tahun = 365 hari.
Sistem Kalender berdasarkan kepercayaan , 1 tahun = 260 hari.
Suku Maya telah mengenal dua sistem kalender, yaitu:
Sistem Kalender berdasarkan peredaran matahari , 1 tahun = 365 hari.
Sistem Kalender berdasarkan kepercayaan , 1 tahun = 260 hari.
·
Pemerintahan
Kerajaaan Aztec berdiri sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah semenanjung Yukatan.
Kerajaaan Aztec berdiri sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah semenanjung Yukatan.
·
Seni
Bangunan
Bangsa Maya Kuno membangun sebuah monumen dan
mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Paling sedikit 80 situs penting
peninggalan orang-orang Maya masih bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs
mempunyai kuil yang tingginya lebih dari 60 meter. Kota paling awal berdiri
diperkirakan pada abad ke-3 dihutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir
diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di
Yukatan bagian utara. Kota-kota itu merupakan peninggalan orang-orang Maya yang
memiliki tingkat peradaban yang tinggi dengan arsitektur paling beranekaragam
dan paling maju dalam sejarah.
Peradaban Maya berkembang dengan subur terutama di
Guatemala dan Yukatan. Peradaban itu berpengaruh kuat pada kebudayaan
Teotihuakan Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia,
kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang
tinggal didalam rumah-rumah adobe atau bata mentah dan memuja
dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan didekat
kota Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika
Tengah dan para arsitek serta tukang mencotoh pola bangunan dan pola hiasannya.
Setelah Teotihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun
700, wibawanya masih tetap hidup. Berabad-abad kemudian orang-orang Aztek
menhormati kota kosong itu sebagai tempat para dewa serta penguasa Aztek
berziarah ke reruntuhannya.
Tikal, situs besar tertua, termasuk diantara yang
paling menakjubkan. Dua piramid bersisi terjal yang saling berhadapan menjulang
tinggi bagaikan pencakar langit prasejarah. Di puncaknya terdapat
lambang-lambang salah satu kota Yukatan yang terbesar dan terindah.
Istana-istana megah dibuat meluas sampai puluhan meter dan berbatasan dengan alun-alun
seluas lapangan sepak bola. John L. Stephens, musafir abad ke-19 menuliskan
tentang kebudayaan Maya dengan membandingkan reruntuhan Uksmal dengan
reruntuhan Mesir yang hebat di Thebe. Para pembangun Uksmal lebih di ilhami
kemegahan budaya dan seni daripada agama.
·
Pertanian
Masyarakat Amerika Tengah hidup bertani. Mereka
mengolah ladang-ladang dengan tangan sehingga tanah yang tidak memberikan hasil
yang sepadan dengan pengeluaran tenaga manusia tidak digarap. Dengan
keterbatasan itu maka petani Meksiko mengembangkan cara yang sangat efektif
dengan menggarap kebun Chinampa di pulau-pulau buatan yang subur. Mereka
membangunnya di danau-danauyang dangkal di lembah Meksiko.
Pengairan dengan terusan, juga terdapat dibeberapa
bagian Amerika Tengah, tetapi orang Maya yang tinggi kebudayaannya serta para
tetangganya tidak pernah maju melampaui pertanian tebas bakar yang primitif.
Namun, pada lembah-lembah yang digarap dengan tekun,
para petani dapat menanam dua kali atau lebih. Tingkat produksi itu dimungkinkan
dengan adanya jaringan terusan pengairan yang diperkirakan dibangun pertama
kali 2000 tahun yang lalu. Terusan kerap kali dilapisi dengan batu dan
menggunakan pintu-pintu air dari batu untuk mengatur aliran air dari sungai.
Air yang mengalir di terusan itu mempunyai dua manfaat, yaitu untuk mengairi
ladang dan juga untuk memperkaya tanahnya dengan lahan, atau larutan zat hara
tumbuhan yang terbawa dari sungai (terutama pada saat banjir). Akibatnya tanah
lembah tidak cepat tandus seperti lahan tebas bakar.
·
Kepercayaan
Penduduk Amerika Tengah menyembah dewa-dewa alam yang
sederhana. Kepercayaan suku Maya memuja banyak dewa (politheisme),
seperti Dewa laut, Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Hujan, Dewa Musim
Semi, Dewa Kesuburan, dan sebagainya. Mereka berdoa kepada dewa-dewa itu,
mengadakan upacara di hadapannya dan memberikan sesajian berupa padi-padian,
buah-buahan dan makanan lain untuk mendapatkan restu. Kadang kalagunung dan
pohon dianggap keramat dan jagung dipandang sebagai tanaman suci (sekarangpun
masih ada orang Indian Meksiko yang meneruskan kebiasaan kuno untuk menyebut
jagung dengan nama kehormatan “Paduka Tuan”). Setiap kota kecil
mempunyai dewa-dewa khusus yang memperhatikan penduduk di sekitarnya. Orang-orang meminta nasehat dan mengambil
hatinya sebelum menanami ladang baru, membangun rumah, memberi nama kepada anak
dan mengadakan perjalanan.
Upacara dan pemujaan yang bersahaja itu tanpa terasa
meningkat ke praktek agama yang lebih keras, seperti melaksanakan upacara
korban dengan mengorbankan milik mereka yang paling berharga, yakni nyawa
manusia. Bangsa Maya yang termasuk
lemah-lembut pun mengenalnya. Kepercayaan seperti ini berasal dari orang
Toltek (abad ke-10) yang menjadikannya bagian yang penting dalam agama di
Meksiko. Mereka percaya bahwa matahari setiap hari bertempur melawan malam.
Untuk menentukan kelangsungan hidup dunia, matahari harus makan jantung dan
darah manusia. Orang-orang Toltek juga mengamalkan Tezkatlipoka (Dewa
Perang) dengan matahari yang agung dan menyembah keduanya dalam satu upacara
korban.
Orang-orang Aztek yang muncul sesudah orang Toltek
meneruskan pemujaan sendiri yaitu Huiyzilopochtti. Dewa ini lebih
memperhatikan peruntungan politik Tenochtitlan. Suku Aztec tiap 52
tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the
Star, ibukota kerajaan Aztec.
3.
Kesimpulan
Dari segi seni bangunan, suku Maya dan
Aztec lebih Maju dari pada suku Inka. Dikarenakan suku Maya dapat membangun
sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa dari abad ke-3
sampai abad ke-11 yang mana merupakan peninggalan yang memiliki tingkat
peradaban yang tinggi dengan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju
dalam sejarah. Pada suku Aztek terdapat situs besar tertua termasuk diantara
yang paling menakjubkan yaitu Tikal, dua piramid bersisi terjal yang saling
berhadapan menjulang tinggi bagaikan pencakar langit prasejarah. Sedangkan pada
suku Inka, ia hanya suatu kota yang merupakan karya teknik yang paling
menakjubkan diseluruh Amerika Kuno, yaitu Kota dongeng Machu Picchu.
Dari segi Pertanian, suku Inka dan
Aztek lebih maju daripada suku Maya. Karena pada suku Inka dengan kerja samanya
dapat membentuk sebuah sistem pertanian, yaitu pertanian dengan sistem irigasi.
Suku Aztek, juga dapat membentuk sebuah sistem yang tak kalah dari suku Inka,
yaitu pengairan dengan Terusan. Sedangkan pada suku Maya yang tinggi
kebudayaannya serta para tetangganya tidak pernah maju melampaui pertanian
tebas bakar ya nh primitif.
Dan sedangkan dari segi kepercayaan,
suku Inka lebih maju dibandingkan suku Maya dan Aztek, dikarenakan suku Maya
dan Aztek masih memandang gunung dan
pohon dianggap keramat, dan jagung sebagai tanaman suci, dan juga masih
melakukan upacara korban dengan mengorbankan nyawa seseorang. Tidak pada suku
Inka mereka hanya melakukan pemujaan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya.