Kamis, 29 Agustus 2013

CERPEN SUPER JUNIOR


#SANG IDOLA#
Karya: Sri Rahayu Syafitri

Siang hari yang cerah, seperti biasanya aku selalu menonton acara TV kesukaanku yaitu K-Pop Lovers tepat pada jam 14.00 WIB. Entah mengapa aku menjadi tergila-gila dengan dunia musik Korea, yang pasti aku menyukai K-Pop sejak aku mengenal salah satu anggota boyband Korea, yaitu Choi Siwon dari boyband Super Junior atau disingkat dengan SuJu yang mempunyai 14 orang anggota lainnya selain Choi Siwon. Setiap melihatnya aku selalu gembira hingga meloncat-loncat di depan TV. Apalagi setelah aku mendengar bahwa 3 hari yang lalu SuJu konser di Indonesia. Ya Allah, betapa sedihnya hati ini tidak bisa melihat sang idola datang ke negara ini. Ini dikarenakan lokasinya yang sangat jauh dari rumahku. Dan kesedihanku bertambah disaat aku melihat siaran ulangnya di TV semalam, sampai kedua orang tuaku menggeleng-gelengkan kepalanya melihat aku menangis.
Menurutku, sebagai seorang pelajar SMA wajar saja kalau aku menyukai seorang bintang besar seperti SuJu, itu pertanda bahwa aku masih normal. Dan sebagai penggemar SuJu, tentunya aku mempunyai ikatan tersendiri, yaitu ikatan ELF singkatan dari Ever Lasting Friends. Dan khususnya adalah Siwonest untuk penggemar Choi Siwon. Aku juga mempunyai 2 orang temanku yang lain, yang juga menyukai SuJu. Kami sering berkumpul bersama, berbagi cerita dan informasi seputar SuJu. Dan di SMA, hanya kami bertigalah yang menjadi ELF pertama di sekolah.
Tetapi, entah mengapa kali ini berbeda sekali rasanya. Aku merasa tidak semangat untuk menonton acara kesukaanku hari ini. Akhirnya, kumatikan TV dan aku berbaring-baring di tempat tidurku mencoba untuk tidur. Tetapi mata ini tidak bisa dipejamkan. Aku pergi kedapur mencari cemilan. Aku mengemil sebanyak mungkin untuk memunculkan semangat, tetapi 1 toples kue bawang tak juga membuatku semangat. Dan aku akhirnya memutuskan untuk baring-baring saja di kamar sambil mendengar lagu-lagu dari Super Junior, dan akhirnya pun aku tertidur.
Keesokan harinya, mulai dari pagi saat hendak sekolah dan sampai di sekolah pun aku merasa tak semangat. Entah apa yang terjadi padaku. Aku banyak diam, belajarpun tidak konsentrasi. Guru menerangkan, aku hanya menari-narikan penaku di atas kertas. Ya Allah, apa yang terjadi pada hambamu ini?
Hingga lonceng pulang pun terdengar, kami seluruh siswa dikumpulkan di lapangan. Aku pun berbaris di barisan paling depan. Tiba-tiba Super Junior keluar dari kantor sekolah. Secara refleks aku dan 2 orang temanku bergaya dengan tangan membentuk hati di atas kepala dan mengucapkan kalimat “We are ELF Indonesia, saranghae Super Junior!” yang artinya, “Kami ELF Indonesia, mencintai Super Junior!”
Semua siswa yang lain dan para guru terkejut melihat tingkah kami. Suasana menjadi sunyi, lalu Super Junior mulai bertepuk tangan untuk kami. Senangnya rasa hati, sang idola datang ke sekolah. Semangatku akhirnya timbul lagi. Setelah itu barulah kepala sekolah menjelaskan bahwa Super Junior ingin sekali berkunjung ke salah satu SMA di Indonesia, dan SMA kemi terpilih karena terletak di desa dan sesekali membutuhkan hiburan. Maka dari itu, Super Junior hadir untuk menghibur kami.
Setelah itu, karena baru 3 orang ELF yang ada di SMA, aku dan kedua temanku diajak jalan-jalan dan makan bersama dengan Super Junior. Kami jalan-jalan keliling Indonesia, menjelajah nusantara yang indah di negeri ini. Kami foto-foto bersama disetiap tempat yang kami kunjungi. Tempat-tempat yang kami kunjungi antara lain ialah Danau Toba di Sumatera utara, Pantai Pasir Padi di Bangka Belitung, dan Monumen Nasional di Jakarta, serta kami menginap di salah satu hotel terindah di Bali. Wow, benar-benar menyenangkan sekali dapat keliling Indonesia ditemani sang idola Super Junior, dan ini membuat semangatku semakin bertambah dan hendak meluap.
Setelah 2 hari berjalan-jalan, Super Junior ingin pamit untuk pulang ke Korea. Berat rasa hati kami untuk melepas kepergian mereka. Tapi apa daya, takdir berkata lain. Konser keliling dunia menanti mereka. Dengan berat hati kami merelakan mereka pergi. Salam dan pelukan hangat sebagai tanda perpisahan bagi kami. Tangis tidak bisa lagi terbendung, Super Junior pun pergi meninggalkan kami bertiga. Setelah pesawat tidak tampak lagi, kami pun dipulangkan ke rumah masing-masing ditemani manajemen Super Junior yang ada di Indonesia. Tiba di rumah, aku pun langsung tidur dengan nyenyak karena badan ini terasa lelah sekali.
Esok harinya, pengantar majalah langganan mama datang mengantarkan majalahnya. Mama berteriak histeris, dan aku langsung terbangun menghampiri mama. Ternyata di majalah itu terpapar fotoku dan kedua temanku bersama Super Junior. Aku seakan-akan tidak percaya, aku segera mandi, sarapan dan pergi ke sekolah. Sesampainya di depan gerbang sekolah, aku bertemu dengan 2 temanku. Ternyata mereka juga mengetahui hal itu. Ketika memasuki halaman sekolah, semua siswa berteriak dan berlari menghampiri kami. Aku fikir hanya kami bertiga yang mengetahui foto dimajalah itu, ternyata siswa yang lain juga mengetahuinya. Mereka menarik-narik bajuku dan 2 temanku. Mereka ingin mendengar cerita dari kami, dan kami dengan senang hati menceritakan perjalanan kami dengan Super Junior secara panjang lebar. Seluruh siswa sangat tertarik mendengarnya sampai tidak ada satu kata pun yang terucap dari bibir mereka. Dan setelah itu semua, barulah ELF di SMA ku ini semakin banyak dan setiap hari tidak ada gosip lain selain tentang Super Junior. Dan setelah itu pun hubunganku dan kedua temanku bersama Super Junior semakin dekat. Kami sering berbalas pesan melalui jejaring sosial Internet seperti e-mail, facebook, dan twitter.

*SELESAI*

SEKS BEBAS


*SEKS BEBAS*

1.        PENGERTIAN SEKS
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan merupak suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya.
Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan hubungan seks diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seks tersebut merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah menyalahi norma-norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada sifat-sifat kehewanan. Coba kita bandingkan dengan hewan-hewan yang melakukan hubungan seks sesuka hatinya, dengan pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan dimanapun yang penting ada kemauan. Hewan melakukan hal tersebut karena mereka tidak dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan. Selain itu, hewan tidak terikat dengan norma-norma yang mengharuskannya untuk megikuti aturan dari norma yang berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia melakukan kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari hewan yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh Tuhan akal dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam terjadinya perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang lupa segala-segalanya, termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagai manusia yang diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingfkan dengan makhluk lainnya, kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bias lebih tingi dari makhluk-makhluk yang lain. Karena diasaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita sama dengan seekor hewan.
Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu. Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun 1960-an sudah mermabah masuk kenegeri kita tercinta ini melalui piranti teknologi informasi dan saran-sarana hiburan lainnya semakin canggih. Sekarang, untuk mendapatkan suatu video, gambar dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video. Begtu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam masyarakat.

2.        FASE REMAJA
Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola piker kita mengalami peralihan dari pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yag disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.

3.        FASE PENDEWASAAN
Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah menengah, setelah masa remaja ini terlewati maka fase selanjutnya adalah fase pendewasaan yang biasanya dialami setelah lulus SMU atau pada waktu (seumuran) pertama kali kuliah (awal menjadi mahasiswa). Pada saat menjadi mahasiswa pola pikir seseorang akan menjadi semakin kritis, responsive dan cenderung idealis. Pada fasae inilah pola piker terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang saya maksud disini bukan berarti bahwa karena menjadi mahasiswalah pikirannya menjadi lebih matang, tetapi yang saya maksud adalah pada waktu seumuran mahasiswa walaupun seseorang tersebut tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami hal ini bukan haya mahasiswa tapi semua orang).
Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti merasakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa SMA dan kemungkinan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif (seks bebas) sangat besar. Apalagi, bagi mereka yang harus tinggal terpisah dengan orang tua mereka.

4.        FAKTA DAN ANALISIS
Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
1.      Pegangan tangan
2.      Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3.      Ciuman bibir (kiss franc)
4.      Pelukan
5.      Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6.      Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7.      Melakukan hubungan seks
Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan tahapan dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya sebagian kecil yang sudah berani melakukan hubungan seks denga pacarnya).
5.        BAHAYA SEKS BEBAS DAN AKIBATNYA
Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keuangan , masalah kebiasaan, masalah anak. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu pikiran anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

6.        CARA MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PADA USIA REMAJA
Dewasa ini, permasalahan remaja kita merupakan persoalan yang sangat serius. Jika permasalahan remaja yang ada di negeri ini tidak dikurangi dan diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa di masa depan.
Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa. Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan.
Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan genital.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja:
a.         Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah..Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.

b.        Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut. Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga. Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.

c.         Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.

d.        Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

7.        KESIMPULAN
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hokum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.

8.        SARAN
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks bebas.
Pelajar dan mahasiswa harusnya lebih fokus kepada pelajaran bukan fokus pacaran. Masa depan kalian masih panjang.

*SELESAI*

Jumat, 26 April 2013

BERKARYA SENI TEATER


BERKARYA SENI TEATER


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat skenario film sebagai berikut.

1.        Jenis Cerita
Adapun jenis-jenis cerita dalam teater yang dapat kita pilih yaitu:
·         Cerita Sejarah
Adalah drama yang menyajikan kisah sejarah dengan tokoh dari peristiwanya.
·         Cerita sedih atau penderitaan
Adalah drama yang mengeksploitasi kesedihan atau penderitaan. Jenis drama ini banyak disajikan dalam sinetron bersambung di televisi.
·         Cerita tragedi
Adalah drama yang berakhir dengan kesedihan. Hal ini untuk memberikan kesan mendalam yang disimpan dalam benak penonton setelah pertunjukan selesai. Contoh: Romeo dan Juliet, Titanic.
·         Cerita lucu
Adalah drama yang mengandung kelucuan. Dilihat dari sifat kelucuannya, drama komedi terbagi lagi menjadi:
a.          Komedi situasi: Kelucuan teraspirasi dari situasi dan kondisi yang direncanakan.
Contoh: Bajaj Bajuri, Office Boy.
b.         Komedi slapstic: Kelucuan ditimbulkan dari korban kejahilan.
Contoh: Warkop, Mr. Bean, Home Alone.
c.          Komedi satire: Kelucuan mengandung sindiran dan hikmah.
Contoh: Kiamat Sudah Dekat, Mrs. Doubtfire.
d.         Komedi farce: Kelucuan dari dialog dan gerak yang agak dibuat-buat. Contoh: Srimulat, Extravaganza (meskipun keduanya berbeda konsep).
·         Cerita Misteri
Adalah drama yang menahan perhatian penonton dengan suspense/ ketegangan, baik yang berasal dari tindak kriminal atau makhluk gaib.
·         Drama Action/laga
Adalah drama yang banyak menampilkan adegan konfrontasi baik dengan sedikit atau banyak thriller, dengan seting tradisional, modern, maupun fiksi ilmiah.

2.        Menentukan Tema
Tema  adalah gagasan atau ide pokok yang melandasi suatu lakon baik dalam film, drama dan sebagainya. Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah, sedangkan tema perfilman merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis skenario . Tema itu bersifat umum dan terkait dengan aspek-aspek kehidupan di sekitar kita. Tema Utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon tersebut, sedangkan tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat  dalam drama yang mendukung tema utama.

3.        Kriteria Cerita yang Baik
Kriteria cerita yang baik yaitu:
·           Di persatukan dalm plot / alur / struktur dramatik.
Plot atau alur cerita yang mempersatukan membuat urutan adegan yang berkesinambungan. Sehingga, suatu peristiwa membawa kita ke peristiwa selanjutnya (dengan hubungan sebab-akibat) secara wajar dan logis.
Setiap peristiwa atau konflik tumbuh secara alamiah, dipersiapkan, dan diselesaikan oleh unsur dalam plot itu sendiri. Penyelesaian masalah dengan peristiwa kebetulan tetap harus dipersiapkan. Kita juga bisa membuat sesuatu hal yang dapat menjadi alasan penyelesaian masalah walaupun untuk sementara hal tersebut luput (sengaja dibuat lupa) dari ingatan penonton.
·           Dapat diterima akal atau logis.
Cerita yang dapat diterima akal memiliki kebenaran walaupun sifatnya relatif. Kebenaran ini ada beberapa macam, antara lain:
a.         Kebenaran Nyata
Kebenaran yang memiliki kemiripan umum dalam kehidupan yang kita jalani, termasuk yang belum dialami tapi logis dan mungkin terjadi. Kebenaran tersebut diolah secara realistik atau naturalistik. Contohnya: film Cut Nyak Dien, menceritakan kebenaran berdasarkan kenyataan.
b.        Kebenaran Artistik
Kebenaran hasil rekayasa seni, dalam hal ini pembuat film. Dengan keterampilannya, mereka mengarahkan penonton dari dunia nyata ke dunia imajiner ceritanya. Jika terbentur dengan materi yang tidak dapat diterima akal, ia menggubah suatu kemiripan kebenaran yang memadai. Karena rasa saling membutuhkan, ada semacam kesepakatan tersirat antara pembuat film dan penonton yang rela melepaskan rasa tak percaya menjadi keyakinan puitis. Contoh: Lord of the Ring, Harry Potter. Kebenaran karena kekaguman penonton pada imajinasi yang direalistikkan dengan teknik yang canggih dan properti serta seting artisitik.
·           Memiliki konflik.
·           Menarik.

4.        Karakterisasi
Karakterisasi adalah suatu usaha untuk menampilkan karakter atau watak dari tokoh yang diperankan. Tokoh-tokoh dalam drama, adalah orang-orang yang berkarakter. Jadi seorang pemain drama yang baik harus bisa menampilkan karakter dari tokoh yang diperankannya dengan tepat. Dengan demikian penampilannya akan menjadi sempurna karena ia tidak hanya menjadi figur dari seorang tokoh saja, melainkan juga memiliki watak dari tokoh tersebut.
Agar kita dapat memainkan tokoh yang berkarakter seperti yang dituntut naskah, maka kita harus terlebih dahulu mengenal watak dari tokoh tersebut. Suatu misal, kita dapat peran menjadi seorang pengemis. Nah, kita harus mengenal secara lengkap bagaimana sifat-sifatnya, tingkah lakunya, dsb. Apakah dia seorang yang licik, pemberani, atau pengecut, alim, ataukah hanya sekedar kelakuan yang dibuat-buat.
Untuk memperdalam mengenai karakteristik, maka agaknya perlu  juga kita mempelajari observasi, ilusi, imajinasi dan emosi.
a.             OBSERVASI
Observasi adalah suatu metode untuk mempelajari / mengamati seorang tokoh. Bagaimana tingkah lakunya, cara hidupnya, kebiasaannya, pergaulannya, cara bicaranya, dsb. Setelah kita mengenal segala sesuatu tentang tokoh tersebut, kita akan mengetahui wujud dari tokoh itu. Setelah itu baru kita menirukannya. Dengan demikian kita akan menjadi tokoh yang kita ingini.
b.             ILUSI
Ilusi adalah bayangan atas suatu peristiwa yang akan terjadi maupun yang telah terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang tidak. Kejadian itu dapat berupa pengalaman, hasil observasi, mimpi, apa yang dilihat, dirasakan, ataupun angan-angan, kemungkinan-kemungkinan, ramalan, dsb.
Cara-cara melatihnya antara lain :
·            Menyampaikan data-data tentang suatu kecelakaan, kebakaran, dsb.
·            Bercerita tentang perjalanan keliling pulau Jawa, ketika dimarahi guru, dsb.
·            Menyampaikan pendapat tentang lingkungan hidup, sopan santun dikampung, dsb.
·            Menyampaikan keinginan untuk menjadi raja, polisi, dewa, burung, artis, dsb.
·            Berangan-angan bahwa kelak akan terjadi perang antar planet, dsb.
c.              IMAJINASI
Imajinasi adalah suatu cara untuk menganggap sesuatu yang tidak ada menjadi seolah-olah ada. Kalau ilusi obyeknya adalah peristiwa, maka imajinasi obyeknya benda atau sesuatu yang dibendakan. Tujuannya adalah agar kita tidak hanya selalu menggantungkan diri pada benda-benda yang kongkrit. Juga diatas pentas, penonton akan melihat bahwa apa yang ditampilkan tampak benar-benar terjadi walaupun sesungguhnya tidak terlihat, benar-benar dialami sang pelaku. Kemampuan untuk berimajinasi benar-benar diuji bilamana kita sedang memainkan sebuah pantomim.
Telah disebutkan bahwa obyek imajinasi adalah benda atau sesuatu yang dibendakan, termasuk disini segala sifat dan keadaannya. Sebagai latihan dapat dipakai cara-cara sebagai berikut :
·            Sebutkan sebanyak mungkin benda-benda yang terlintas di otak kita. Jangan sampai menyebutkan sebuah benda lebih dari satu kali.
·            Sebutkan sebuah benda yang tidak ada disekitar kita kemudian bayangkan dan sebutkan bentuk benda itu, ukurannya, sifatnya, keadaannya, warna, dsb.
·            Menganggap atau memperlakukan sebuah benda lain dari yang sebenarnya. Contohnya, menganggap sebuah batu adalah suatu barang yang sangat lucu, baik itu bentuknya, letaknya, dsb. Sehingga dengan memandang batu tersebut kita jadi tertawa terpingkal-pingkal.
·            Menganggap sesuatu benda memiliki sifat yang berbeda-beda. Misalnya sebuah pensil rasanya menjadi asin, pahit, manis kemudian berubah menjadi benda yang panas, dingin, kasar, dsb.
d.             EMOSI
Emosi dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan. Emosi dapat berupa perasaan sedih, marah, benci, bingung, gugup, dsb. Dalam drama, seorang pemain harus dapat mengendalikan dan menguasai emosinya. Hal ini penting untuk memberikan warna bagi tokoh yang diperankan  dan untuk menunjang karakter tokoh tersebut. Emosi juga sangat mempengaruhi tubuh, yaitu tingkah laku, roman muka (ekspresi), pengucapan dialog, pernafasan, niat. Niat disini timbul setelah emosi itu terjadi, misalnya setelah marah maka tinbul niat untuk memukul, dsb.

e.              PENGHAYATAN
Penghayatan adalah mengamati serta mempelajari isi dari naskah untuk diterpakan tubuh kita. Misalnya pada waktu kita berperan sebagai Pak Usman yang berprofesi sebagai polisi, maka saat itu kita tidak lagi berperan sebagai diri kita sendiri melainkan menjadi Pak Usman yang berprofesi sebagai polisi. Hal inilah yang harus kita terapkan dengan baik jika kita akan memainkan sebuah naskah drama.
Cara-cara yang dipergunakan dalam penghayatan adalah :
·            Pelajari naskah secara keseluruhan, supaya dapat mengetahui apa yang dikehendaki oleh naskah, problema apa yang ditonjolkan, serta apa titik tolak dan inti dari naskah.
·            Melakukan gerak serta dialog yang terdapat dalam naskah. Jadi disini kita sudah mendapat gambaran tentang akting dari tokoh yang akan kita perankan.
·            Sebagai latihan cobalah membaca sebuah naskah / dialog dengan diiringi musik sebagai pembantu pemberi suasana. Hayati dulu musiknya baru mulailah membaca.

5.      Setting
Setting disebut juga latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi:
a.          Setting tempat, adalah tempat terjadinya cerita dalam drama. Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. setting tempat berhubungan dengan setting ruang dan waktu.
b.         Setting waktu, adalah waktu atau zaman atau periode sejarah terjadinya cerita dalam drama. Setting waktu dapat terjadi pada waktu siang, pagi, sore, ataupun malam
c.          Setting suasana, adalah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting suasana dapat didukung dengan tata suara atau tata lampu saat pementasan drama.






6.      Pemilihan Pemain
Aktor dan aktris merupakan tulang pementasan. Pemilihan actor atau aktris biasanya disebut casting. Ada lima macam teknik casting yaitu:
a.       Casting by ability, yaitu pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan
b.      Casting ti type, yaitu pemilihan peran berdasarkan atas kecocokan fisik pemain
c.       Antitype casting, yaitu pemilihan peran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang dibawakan (berlawanan dengan watak dan cirri fisiknya sendiri)
d.      Casting to emotional temperament, yaitu pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran
e.       Therapeutic casting, yaitu pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologi dalam diri seseorang
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pemain drama adalah:
1.      kemampuan calon pemain,
2.      kesesuaian postur tubuh, tipe gerak, dan suara yang dimiliki calon pemain dengan tokoh yang akan dimainkan,
3.      kesanggupan calon pemain untuk memerankan tokoh dalam drama.
Jika ketiga hal di atas dapat dipenuhi oleh calon pemain, akan mempermudah dalam penghayatan watak tokoh dalam drama yang akan dipentaskan. Hal lain yang harus diperhatikan, saat Anda akan menghayati watak tokoh dalam drama yang akan diperankan adalah sebagai berikut:
a.       Pahamilah ciri-ciri fisik tokoh yang diperankan, seperti jenis kelamin, umur, penampilan fisik, dan kondisi kesehatan tokoh.
b.      Pahamilah ciri-ciri sosial tokoh yang diperankan, seperti pekerjaan, kelas sosial, latar belakang keluarga, dan status tokoh yang akan diperankan.
c.       Pahamilah ciri-ciri nonfisik tokoh, seperti pandangan hidup dan keadaan batin.
d.      Pahamilah ciri-ciri perilaku tokoh dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah konflik.

#SELESAI#