Senin, 12 November 2012

Mengapa Bunglon dapat berubah warna?


KEANEHAN BUNGLON
Keagungan tuhan di Dunia ini sangatlah beragam,, hingga terkadang tidak dapat dijelaskan dengan akal manusia. Salah satunya adalah keanehan bunglon (chameleon) yang dapat berganti warna disaat-saat tertentu. Oleh karena itu saya mencoba mencari tahu, bagaimana bunglon itu dapat berganti warna. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi bunglon dapat berubah warna, yaitu.
1.      Sinar Matahari
Ketika bunglon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka si chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat.
2.      Suhu
Ketika suhu dingin, kulit bunglon akan berubah berwarna lebih gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas. 
3.      Mood
Bunglon jantan yang 'ditantang' bunglon lain bisa berubah warna menjadi merah kekuningan. Atau ketika si bunglon 'fall in love', bisa juga warnanya berubah untuk menarik perhatian, misalnya ungu, biru dan kemerahan.
Bunglon merupakan sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Banyak orang yang mengartikan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase atau respon terhadap musuh dan bahaya. Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian.
Bunglon memang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulitnya. Tetapi, bunglon tidak bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja.
Lalu, mengapa bunglon dapat mengubah warna kulitnya? Tentu saja hal ini didukung oleh adanya fungsi dalam tubuh bunglon yang mendukung fungsi tersebut.
Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut chromatophores).
Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki manusia).